UNSUR-UNSUR TARI
1. Gerak
Ada dua macam gerak dalam tari yaitu:
a. Gerak maknawi
(gesture) yaitu gerak yang mengandung arti, misalnya mencangkul, gerak burung
terbang, gerak nelayan menebar jala, dan sebagainya.
b. Gerak murni
yaitu gerak yang diciptakan hanya untuk keindahannya saja, misalnya gerak-gerak
yang terdapat dalam tari jaipongan, dan gerakan yang dilakukan oleh para
penari latar dan sebagainya.
Berdasarkan bentuk dan geraknya , tari dibedakan menjadi dua
yaitu:
a. Tari
representasional adalah tarian yang menggambarkan sesuatu secara jelas
(realistik), seperti tari yang menggambarkan kehidupan dan tingkah laku serta
keindahan binatang. Dalam tari representasional meskipun gerakannya cenderung
ralistik tetapi gerak-gerak tersebut
telah mengalami distorsi atau stilasi.
b. Tari non
representasional adalah tari yang melukiskan sesuatu secara simbilis yang
biasanya menggunakan gerak yang abstrak (tidak realistik). Yang digolongkan
dalam tari non representasional antara lain tari golek, tari bedaya, tari
sirimpi, tari monggawa, tari legong keraton dan sebagainya.
2. Ruang
Ruang diperlukan manusia untuk gerak tubuhnya, sehingga
semua gerak yang diungkapkan oleh manusia terbentuk sebagai akibat perpindahan
tubuh atau anggota tubuh manusia dari satu ruang ke ruang yang lain. Laban
sendiri membagi ruang menjadi ruang pribadi dan ruang umum, ruang pribadi
adalah ruang yang langsung bersentuhan dengan tubuh sipenari , adapun batas
imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan
kakinya dalam keadaan kaki ditempat. Sedangkan ruang umum adalah ruangan diluar
tubuh yang dapat dimasuki apabila terjadi gerakan perpindahan dari tempat asal
ke tempat yang lain. (Laban, 1992).
3. Tenaga
Tenaga dibutuhkan seseorang untuk menghasilkan gerak. Gerak
dalam tari akan terlihat intensitas dan kualitas estetisnya apabila tenaga
tersebut dikeluarkan sesuai dengan cara bagaimana tenaga itu sendiri disalurkan
untuk menghasilkan gerak. Menurut Jacquiline Smith (1985) tenagalah yang
menjadi sumber (pangkal) penghasil gerak, dia akan terus berjalan dan berhenti
sehingga akan memberikan wujud penekanan dan pengendoran tenaga selama menari.
Hal ini berarti tenaga merupakan daya untuk dapat menghasilkan gerak dari suatu
proses pembakaran dalam tubuh. Melalui tenaga tersebut, maka gerak yang
diungkapkan memunyai dinamika, sehingga gerak akan memunyai isi atau jiwa.
Yulianti Parani (1972) menyebutkan pula bahwa aksen gerak yang berbeda dalam
ikatan ruang-tenaga-waktu melahirkan gerak yang bervariasi dan menumbuhkan
kesan dinamis dalam penataan tari.
4. Waktu
tari merupakan suatu kalimat gerak yang memunyai arti dan
pesan untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Sama dengan kalimat yang terdiri
dari frase-frase, maka begitu pulalah dengan tari yaitu adanya frase gerak atau
motif gerak. Masng-masing motif gerak dalam suatu kalimat gerak memunyai
panjang pendek yang berbeda atau cepat lambat yang dapat diukur dengan waktu.
Jika seorang penari ingin menggerakkan tubuh ataupun bagian tubuhnya dan
berpindah dari ruang gerak ke ruang gerak yang lainnya, maka ini akan memerlukan
waktu yang tegantung pada “ratio of speed” yaitu sejumlah waktu yang diperlukan
penari untuk bergerak dan berkaitan dengan tempo gerakan yaitu panjang pendek
atau cepat lambatnya suatu gerakan dilakukan. Jackquiline Smith juga mengatakan
bahwa gerak membutuhkan waktu dan waktu tersebut dapat bervariasi menurut
durasinya. Sedangkan Doris Humphrey menyebutkan waktu dalam pengertian ini
yaitu desain waktu adalah yang mewujudkan karena adanya apa yang disebut dengan
sekuen gerak yang dapat berakhir dalam beberapa detik atau juga merupakan
tarian yang utuh.
Dengan demikian tidak ada seorangpun yang dapat bergerak
tanpa memerlukan waktu, sekalipun keadaan istrahat atau berhenti sejenak,
elemen waktu akan tetap mengukur saat berhenti tersebut.
5. Ekspresi
ekspresi dalam tari merupakan merupakan suatu daya ungkap
dari pengalaman yang ada pada diri seseorang untuk dikomunikasikan kepada orang
lain. Pada dasarnya faktor ekspresi ada pada setiap gerakan, sebab gerakan
dilakukan manusia untuk menyatakan perasaan atau pikirannya. Tubuh manusia
merupakan ekspresi atau ungkapan dari gerakan jiwa pribadinya yang dapat berupa
akal, kehendak dan emosi. Artinya gerak fisik adalah efek normal pertama dari
pengalaman mental atau emosional manusia. Dalam hal ini seorang seniman yang
baik akan bekerja dengan landasan tersebut.
Ekspresi berkaitan dengan tenaga,sebab tenaga merupakan
salah satu unsur gerak dan merupakan daya penggerak dari dalam diri si penari
dan berperan didalam kualitas ekspresi yang menghasilkan suatu daya hidup atau
greget dari sebuah tarian. Greget adalah istilah dalam tari jawa yang artinya
dorongan perasaan, desakan batin atau ekspresi jiwa seseorang dalam bentuk tari
yang terkendali.
Dengan demikian ekspresi hal yang juga esensial dalam tari
untuk memancarkan kekuatan serta pesan yang dimaksud yang ingin disampaikan
dalam bentuk tari, sehingga dapat dimengerti orang lain sebagai suatu
komunikasi yang diungkapkan melalui gerak.
Tugas Kognitif
1. jelaskan perbedaan gerak maknawi dan gerak murni!
2. Jelaskan perbedaan tari represetasional dan non
representasional!
3. Apa yang dimaksud dengan ruang dalam tari?
4. Apa yang dimaksud dengan gerak dalam tari?
5. Apa yang dimaksud dengan waktu dalam tari?
6. Apa yang dimaksud dengan tenaga dalam tari?
7. Apa yang dimaksud dengan ekspresi dalam tari?
8. Apakah semua gerak dapat disebut sebgai gerak tari?
9. Apakah kita dapat menari tanpa musik iringan?
10. klasifikasikanlah tari nusantara dalam bentuk tari
representasional dan non representasional.
Tugas Psikomotor
1. peragakan perbedaan gerak maknawi dan gerak murni
2. peragakan implementasi ruang, waktu, tenaga dan ekspresi
dalam tari.